skip to main | skip to sidebar

KomanDANU FILE

berbagi ilmu itu nggak akan rugi !!!

  • Home
    Home Sweet Home
  • Pages
    Browse Pages
    • Home
    • Posts RSS
    • Comments RSS
    • Edit
  • Categories
    By Category
    • Home
    • Posts RSS
    • Comments RSS
    • Edit
Subscribe

Tuesday, May 11, 2010

Konsep Tuna Sathak Bathi Sanak dalam Tradisi Nyumbang Masyarakat Jawa


Istilah nyumbang bagi sebagian besar orang jawa mungkin tidak asing lagi, terutama yang masih njawani ( memegang teguh adat istiadat jawa ). Di daerah lain istilah nyumbang juga sering disebut njagong. Agar tidak terjadi salah pengertian perlu adanya pembatasan pengertian dari nyumbang. Pengertian nyumbang dalam makalah ini adalah sebuah rangkaian perilaku masyarakat jawa yang memberikan sumbangan dalam bentuk barang kebutuhan sehari-hari atau uang, pada saat tetangga, saudara, atau orang yang dikenalnya dengan baik mengadakan hajatan pernikahan, sunatan, atau peringatan hari kelahiran/kematian.

Fenomena nyumbang dalam masyarakat jawa tidak bisa terlepas dari akar kebudayaan mereka. Akar kebudayaan masyarakat jawa cenderung bersifat guyub (Kolektivistik) dan jauh sifat-sifat urip dewe ( individual ). Hal tersebut terlihat dari berbagai adat kebudayaan yang menjunjung kebersamaan seperti, gugur gunung, sambatan, gotong royong, njagong dll.

Pada zaman dahulu sampai dengan era 80’an sumbangan masih wajar bila berbentuk barang kebutuhan sehari-hari seperti beras, telur, ketela, dll. Bahkan hingga saaat ini disebagian daerah pelosok pedesaan, sumbangan dalam bentuk kebutuhan sehari-hari masih umum dijumpai pada saat hajatan berlangsung. Salah satu daerah tersebut adalah Desa Ngijo di daerah Boyolali, Jawa Tengah. Namun seiring kemajuan zaman sumbangan yang tadinya berbentuk barang kebutuhan sehari-hari menjadi beralih menjadi sumbangan yang berbentuk uang. Peralihan tersebut terutama terjadi di wilayah perkotaan yang identik dengan urban area.

Peralihan bentuk sumbangan dari barang ke uang ternyata tidak sesederhana yang kita kira. Peralihan tersebut ternyata juga membawa perubahan terhadap nilai nyumbang itu sendiri. Pada zaman dahulu orang nyumbang dengan ihklas tanpa mengharapkan balasan apapun, hanya semata-mata karena merasa punya tanggung jawab sosial terhadap sesama untuk saling membantu. Saat ini orang yang merasa telah nyumbang tetangga bahkan kerabat sendiripun mengaharapkan balasan yang setimpal, bahkan lebih banyak. Begitu juga pihak yang punya hajat, mereka mengharapkan memperoleh “keuntungan” dari hajatan yang ia selenggarakan.

Berbagai peralihan ini membuat fenomena nyumbang yang ada kini seolah tersudutkan dengan berbagi streotipe negatif yang melekat padanya. Keharusan untuk nyumbang dengan nominal uang tertentu karena gengsi, apalagi sudah diberi undangan dan tonjokan / ater-ater (si empunya yang punya hajat mengirim sejumlah makanan terlebih dahulu) membuat fenomena nyumbang disebut-sebut sebagai fenomena yang membawa kesengsaraan saja, merugikan, dll. Lebih parah lagi, fenomena nyumbang disebut sebagai biang dari suap yang kini merajalela. Semuanya seolah sangat jauh berbeda jika dibandingkan nilai-nilai nyumbang yang pada awalnya coba ditanamkan oleh para pendahulu kita. Maka dari itulah fenomena nyumbang ini akan sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut, terutama pada nilai-nilai yang coba ditanamkan pada fenomena ini oleh para pendahulu kita. jikalau berminat silakan donlod artikel lengkapnya disini dalam format Pdf.

Posted by KOmandan Danoe at 10:13 PM
Labels: psikologi dan budaya

0 comments:

Post a Comment

Newer Post » Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

Cari sesuatu di blog ini

Tentang saya...

tiada salahnya jika kita sedikit berbagi.... tiada berdosa jika kita memberi... jangan bisanya hanya curhat di blog pribadi.... warm regards... Danu Dwi Atmoko Mahasiswa Psikologi UGM 2007.. member dari Grand Mafioso..

jangan sinis melihat blog ini

silahkan cari dan download sepuas hati anda.... semoga bermanfaat.... jikalau mau memakai segala yang ada ada dalam blog ini hendaknya jangan asal copy-paste tanpa menyebutkan sumber aslinya.... kalai tetap melanggar berarti anda bajingan !!!

Kategori

  • Review film (5)
  • psikologi (5)
  • psikologi dan budaya (2)
  • psikologi Industri dan organisasi. (1)

Blog Archive

  • ▼  2010 (8)
    • ▼  May (8)
      • SEKELUMIT TENTANG QUALITY OF WORKING LIFE
      • Review Running With Scissors
      • Review The Secret
      • Review K-Pax
      • Review Aviator
      • Review Antwone Fisher
      • ISLAM DI TENGAH-TENGAH KEBUDAYAAN JAWA
      • Konsep Tuna Sathak Bathi Sanak dalam Tradisi Nyumb...

About Me

My photo
KOmandan Danoe
bukan mencari kebenaran hakiki, bukan mencintai ragawi-duniawi, aku ya aku.. saya adalah saya.. me its me...
View my complete profile

Followers

 
Copyright © KomanDANU FILE. All rights reserved.
Blogger templates created by Templates Block | Wordpress theme by Tipografo