Quality of Work Life yang tinggi diartikan sebagai usaha yang sistematis dari organisasi untuk memberikan kesempatan yang bagus bagi karyawan untuk mempengaruhi pekerjaan mereka dan kesempatan untuk berkontribusi terhadap efektivitas organisasi secara keseluruhan. Perusahaan yang memiliki QWL, artinya bahwa mereka memiliki supervisi yang bagus, kondisi kerja yang baik, penggajian dan pemberian manfaat yang memuaskan, serta membuat pekerjaan menarik, menantang serta penuh reward (Werther and Davis, 1989). Quality of Work Life mengacu pada kecenderungan atau ketidakcenderungan orang-orang terhadap lingkungan kerja. Elemen-elemen dari program QWL misalnya keterbukaan komunikasi, sistem reward yang adil, perhatian kepada job-security karyawan, dan membuka partisipasi dalam job-design/ rancangan pekerjaan (Davis and Newstrom, 1989). Sebuah kualitas kehidupan kerja yang baik adalah hal yang sangat penting dan mendasar di dalam perusahaan untuk menarik dan mempertahankan para karyawan atau pekerjanya. Sehingga banyak manajer perusahaan yang berusaha untuk mengurangi ketidakpuasan kualitas kehidupan kerja para karyawannya (Saraji & Dargahi, 2006). Tujuan dasar dari QWL ini adalah untuk mengembangkan lingkungan kerja yang sebaik mungkin bagi semua anggota organisasi guna mendukung kesehatan ekonomi perusahaan (Davis and Newstrom, 1989). Cara-cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan QWL adalah dengan memperbesar Employee Involvement/ keterlibatan pekerja, yaitu : 1. Lingkaran kualitas (Quality Circles) Adalah kelompok kecil yang bertemu secara teratur dengan pimpinan umum untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah-masalah yang berhubungan. Saat quality circles ini muncul di Jepang, awalnya disebut ‘qualit control system’ karena focus utama dibentuknya adalah untuk mengontrl kualitas produksi di perusahaan-perusahaan Jepang.
Karakteristik yg membuat Quality Circles ini unik adalah: Kenggotaannya bersifat sukarela, baik untuk mengisi posisi anggota maupun sebagai pimpinannya. Tapi, biasanya pimpinan diambil dari supervisor yang akan diberi pelatihan-pelatihan, khususnya mengenai dinamika kelompok, kepemimpinan, dan filosofi quality circles. Selanjutnya, kelompok ini diberi sebuah keempatan untuk memilih masalah organisasi yg ingin mereka pecahkan dalam kelompok. Managemen boleh menyarankan masalah mana yg sebaiknya mereka ambil unutk diselesaikan. Idealnya, pemilihan masalah dilakukan bukan melalui pemungutan suara, melainkan dengan konsesnsus. 2. Variasi Team-Building Sebenarnya, quality circles di atas merupakan bentuk khusus dari team-bilding. Perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa pada team-building, biasanya terdiri atas erang-orang dari departemen yang berbeda. Sebagai tambahan, tim tersebut hanya dibentuk untuk menyelesaikan suatu permasalahan dan kemudian dibubarkan jika masalah telah teratasi. 3. Sistem Sosioteknikal Merupakan intervensi terhadap situasi kerja, terutama dai segi pekerjaannya, kelompok kerjanya, dan hubungannya antara pekerja dan teknologi yang mereka gunakan untuk melakukan pekerjaannya. 4. Job Enrichment Adalah upaya untuk memperkaya isi suatu pekerjaan/jabatan dengan tujuan memuaskan higher-order needs pada karyawannya. 5. Job Enlargement Adalah upaya untuk memperluas atau memperbesar variasi tugas dari suatu pekerjaan/job tertentu dengan tujuan agar tidak monoton. 6. Kodeterminasi Kodeterminasi ini merupakan sistem di mana wakil-wakil pekerja diberi kesempatan untuk mendiskusikan dan memilih keputusan-keputusan yang mempengaruhi nasib para pekerja. Untuk para ahli personalia internasional, kodeterminasi adalah sebuah pertimbangan dalam desain pekerjaan secara keseluruhan. 7. Kelompok Kerja Mandiri Adalah tim yang terdri atas pekerja, tanpa seorang peminpin formal perusahaan, di mana mereka sendiri yang memutuskan banyak hal (pada manajemen tradisional, hal itu diputuskan oleh supervisor). Sebagai contoh, kelompok ini menetapkan sendiri distribusi tugas, hari libur organisasi, serta seleksi dan training atas rekan-rekan barunya di organisasi.
Pentingnya QWL bagi perusahaan dan bagi pekerja adalah :
Bagi Perusahaan untuk menarik dan mempertahankan pekerja yang berkualitas untuk bekerja ke dalam sebuah perusahaan tersebut. Selain intu untuk meningkatkan loyalitas para pekerja untuk mengabdi kepada perusahaa, bekerja dengan enjoy dan safe sehingga mempengaruhi iklim kerja yang bagus yang akan berimbas pada efektivitas dan produktivitas. Para pekerja menjadi termotivasi untuk melakukan inovasi dan melakukan kreativitas. Bagi pekerja penerepan prinsip-prinsip yang memperhatikan sisi QWL di tempat kerja dapat memberikan beberapa keuntungan seperti terjaminnya kesejahteraaan mereka, memiliki iklim dan kondisi bekerja yang baik dan pada akhirnya membawa dampak psikologis pada pribadi di setiap karyawan itu sendiri.
Referensi :
William B. Werther & Keith Davis . 1989. Human Resousces and Personnel Management 3rd Edition. New York : McGraw Hill
Saraji, G Nasl & Dargahi, H. 2006. Study of Quality of Work Life (QWL). Iranian J Publ Health, Vol. 35, No. 4, pp.8-14.
Film ini berkisah tentang berbagai macam kesalahan diagnosa termasuk didalamnya berbagai macam malpraktek yang dilakukan oleh seorang psikiater yang bernama dr. Finch (diperankan oleh Brian Cox). Namun sebagai alur utamanya, film ini bercerita tentang kehidupan salah seorang pasien dr. Finch yakni Deirdre Borroughs ( diperankan oleh Annette Bening ). Film ini mengambil setting pada tahun 1972. Cerita pada film ini diawali dengan Deirdre Borroughs yang mempunyai hobi menulis puisi dan berobsesi agar puisinya diterbitkan pada salah satu majalah terkemuka di kotanya “ The New Yorker “ . Ia mempunyai seorang anak yang sangat mengaguminya dan mendukung semua obsesi ibunya. Anak tersebut bernama Augusteen Borroughs ( diperankan oleh Jack Keeding ). Ia juga mempunyai seorang suami bernama Normann Borroughs ( diperankan oleh Alec Baldwin ). Namun sayangnya obsesinya tak pernah kesampaian .
Enam tahun berselang (setting pada tahun 1978), Augusteen tumbuh menjadi seorang remaja ( diperankan oleh Joseph Cross ). Deidre B. masih saja berobsesi karyanya diterbitkan pada salah satu majalah terkenal. Karena obsesinya itulah keharmonisan hubungan keluarganya menjadi terganggu, terutama hubungan dengan suaminya. Puncaknya ketika mereka bertengkar hebat, Deirdre menganggap suaminya tak pernah mendukung bakatnya menjadi penulis puisi. Akhirnya Deirdre putuskan untuk berkonsultasi dengan seorang psikiater bernama dr. finch untuk menyelesaikan masalah keluarga mereka, karena ia mengira bahwa suaminya akan membunuhnya.
Sejak saat itulah penyimpangan-penyimpangan atau malpraktek yang dilakukan oleh dr. Finch dimulai. Malpraktek yang pertama kali dilakukan oleh dr. finch Nampak sekali ketika ia mendiagnosis suami Dierdre seorang pecandu alkohol, mempunyai keinginan bunuh diri, dan merupakan ancaman bagi istri, anak, serta dirinya sendiri , tanpa melalui tahap pemeriksaan psikologis yang sesuai prosedur. Selain itu secara tersirat ,maupun tersurat ia juga menyuruh agar Dierdre bercerai dengan suaminya agar bakat menulis puisi Deirdre - saya cenderung menganggap hal ini sebagi ambisi & obsesi – dapat tersalurkan.
Setelah berpisah dengan suaminya, Deirdre bersama dengan Augusten kembali melanjutkan berkonsultasi dengan dr. Finch. Namun kali ini mereka berkonsultasi di kediaman dokter Finch - belakangan diketahui bahwa dokter finch tak mampu membayar sewa kantor -, ketika pertama kali melihat kediaman dokter finch, Augusteen seakan tak percaya bahwa itu adalah rumah seorang dokter ahli jiwa ( psikiater ). Rumah dokter finch nampak sangat kotor dan tak terawat, penuh dengan sampah berserakan -sangat menggambarkan perilaku dan sifat orang yang tinggal didalamnya-, baik di luar dan maupun di dalam rumah. Anggota keluarga dr.Finch adalah : istri dr. finch yang bernama Agnes Fich ( diperankan oleh Jill ClayBurgh ), Anak perempuan pertama dr. Finch yang bernama Hope Finch ( diperankan oleh Gwyneifl Paltrow ), anak Perempuan kedua dr. Finch, Natalie Finch ( diperankan oleh Evan Rachel Wood ) dan satu lagi anak angkat laki-laki dr. Finch yang bernama Neil Bookman ( diperankan oleh Joseph Flennes) namun ia tidak tinggal bersama dengan dr. Finch.
Setelah berkonsultasi, dokter kembali membuat diagnose yang sungguh aneh. Dia menyuruh Deirdre untuk sementara waktu mengungsi/menginap di losmen, karena kata dokter finch,diduga suami Deirdre akan membunuhnya. Sedangkan Augusteen untuk sementara tinggal dengan dokter finch. Di rumah dokter Finch banyak hal-hal aneh yang terjadi, seperti Agnes yang memakan biscuit anjing sebagai camilan, Hope yang selalu berkata bahwa seolah ia bisa berbicara dengan binatang dan berkomunikasi dengan tuhan. Natalie yang berpakaian ala Gothic. Setelah beberapa minggu tinggal di rumah dokter finch. Augusteen bertemu dengan ibunya, ternyata ada hal tak terduga terjadi. Augusteen memergoki ibunya sedang bermesraan dengan teman wanitanya sesama jenis. Tidak hanya sampai disitu saja, Augusteen juga diberitahu ibunya bahwa ia telah diadopsi oleh dokter Finch.
Mengetahui hal tersebut, Augusteen menjadi shock, hubungannya dengan Bookman yang sebelumnya hanya sekedar teman menjadi lebih -sebelumnya telah dikatakan bahwa bookman dan Augusteen sama-sama homoseks- dari sekedar teman. Dr. Finch yang mengetahui hal tersebut bukanya mengajak supaya kembali ke jalan yang normal, malah membiarkanya yanpa alas an yang jelas. Belum lagi ketika Augusteen menolak sekolah, dr. Finch malah menyuruhnya untuk melakukan percobaan bunuh diri agar dr. Finch dapat merekomendasikan Augusteen “gila”, lalu akhirnya diijinkan untuk tidak bersekolah.
Kegilaan-kegilaan –menurut saya pribadi-, yang dilakukan oleh dokter finch masih belum usai. Ia sering memberikan obat-obatn penenang tanpa dosis yang tepat, bahkan obat sampel pabrikpun ia berikan kepada pasienya ( Deirdre dan Augusteen ). Di lain kesempatan Deirdre lagi-lagi berkosultasi dengan dokter finch ia bercerita bahwa saat itu sedang mengalami banyak tekanan, ditambah lagi ia baru berpisah dengan teman wanitanya. Namun alih-alih mendapat feedback atau masukan yang positif, Deirdre justru malah dikenalkan dengan wanita lain yang siap menjadi teman wanitanya lagi, parahnya Deirdre juga mau-mau saja tanpa sadar apa yang terjadi.
Kejadian paling nyleneh dan tidak bisa diterima oleh akal sehat yang dilakukan oleh dokter finch ialah pada suatu pagi ia berteriak-teriak membangunkan seisi rumah untuk memberitahukan bahwa kotoran pagi sang dokter, ujung gulunganya muncul dari permukaan air kloset, yang menurut dr. Finch “keadaan melihat keatas, kotoran menunjuk ke surgea, ke Tuhan!” hal ini berarti situasi keuangan dr. Finch yang selama ini morat-marit akan berubah. Dr. finch juga berkata bahwa kotoranya adalah komunikasi langsung dari Tuhan.
Lama-kelamaan kondisi Deirdre kian hari kian parah, jauh lebih parah ketika sebelum ditangani oleh dokter Finch. Dengan dosis pemberia obat penenang yang tanpa control, Deirdre sering mengalami halusinasi dan pandanganya sering kosong. Kelakuanya pun menjadi layaknya seorang penderita scizhophrenia. Deirdre mejadi suka memakan roti isi pasta gigi dan melakukan kelakuan-kelakuan aneh lainnya. Puncaknya ketika Deirdre dipaksa masuk RS ( tidak diketahui RS jiwa ataukah Umum ) oleh dokter Finch yang menilai kelakuannya sudah amat parah sehingga perlu dibawa ke RS.
Tak sia-sia Deirdre masuk RS, setelah ia keluar semuanya menjadi lebih baik. Ia sudah seperti normal kembali, setidaknya ia sudah tidak berhubungan dengan sesama jenis lagi, dan menyadari bahwa selama ini dr. Finch hanya mengambil uang darinya. Augusteen juga telah berpisah dengan pasangan homonya yakni Bookman yang pergi entah kemana. Oleh sebab itu ia memutuskan untuk pergi ke New York memulai hidup baru, kehidupan yang normal seprti orang lain kebanyakan, meninggalkan ibunya yang sudah semakin membaik.
Dr. Finch akhirnya dicabut izin prakteknya setelah diputuskan bersalah atas penipuan asuransi. Dia meninggal tahun 2000. Agnes keluar dari rumah Dr. Finch dan bekerja sebagai perawat. Natalie lulus kuliah dengan gelar sarjana Psikologi. Hope terus bekerja untuk ayahnya hingga mati. Normann Borroughs kembali menjalin hubungan dengan Augussteen dan menikah lagi dengan wanita lain. Deirdre tinggal sendiri dan tetap menulis puisi, karyanya diterbitkan di sejumlah majalah kecil. Augusteen tinggal di New York, ia menulis buku.
Kajian film menurut kode etik Psikologi
Jika dilihat dari sisi kode etik psikologi Indonesia tindakan yang dilakukan oleh dokter Finch dapat dikategorikan sebagai tindakan malpraktek. Dari awal pertemuan Deirdre dengan dokter Finch sudah terlihat malpraktek yang dilakukan oleh dokter tersebut, seperti ketika dengan cepat dokter memutuskan bahwa suami Dierdre seorang pecandu alkohol, mempunyai keinginan bunuh diri, dan merupakan ancaman bagi istri, anak, serta dirinya sendiri , tanpa melalui tahap pemeriksaan psikologis yang sesuai prosedur. Hal tersebut sungguh tak dapat dibenarkan, apalagi yang melakukan adalah Psikiater dan menyangkut masa depan sebuah keluarga.
Penyimpangan yang lain yakni ketika dokter finch mengadopsi pasiennya, baik Neil Bookman ataupun Augusteen Borroughs sendiri. Seharusnya antara konselor dengan klienya tidak boleh ada hubungan apalagi jika dikemudian hari konselor hanya memanfaatkan sang klien dengan mengambil keuntungan baik secara materiil maupun non-materiil. Kelakuan dokter Finch telah melanggar batasan-batasan ( kode etik ) tersebut dengan memanfaatkan uang asuransi dan uang dari kliennya untuk memperkaya dirinya sendiri. Hal ini juga sudah termasuk ke dalam hambatan bersikap professionalisme yang bersifat subjektif.
Profesionalitas dari dokter finch sendiri juga perlu dipertanyakan, hal ini terkait dengankompetensi, sikap dan penampilan yang ia miliki. Dalam hal kompetensi, dokter finch terlihat sangat meragukan. Hal tersebut terlihat ketika ia menyarankan Augusteen untuk melakukan percobaan bunuh diri. Bukankah seorang psikiater yang mempunyai kompetensi tinggi tidak akan menyarankan hal tersebut pada klienya, seberat apapun masalah yang dihadapinya. Dalam kesempatan yang lain, dokter finch juga tidak berusaha mencegah perilaku homoseks ( lesbi dan Gay ), baik yang dilakukan oleh Dierdre dengan fren dan Auguteen dengan Bookman. Seorang psikiater yang professional tentu akan menolong klienya, bukan malah menjerumuskannya. Untuk sikap dan penampilan, dokter finch sungguk tak layak disebut sebagai seorang psikiater yang professional, bagaimana tidak? Rumahnya yang berantakan dan tak tertata rapi, sampahberserakan dimana-mana, kita bisa bayangkan sendiri bagaimana proses assessment yang dilakukan dalam kondisi tempat seperti.
Dalam memberiakn obat penenang kepada pasiennya sendiri dokter finch tak pernah mempunyai pedoman-pedoman tertentu. Tak jarang pasien yang sebenarnya tidak butuh obat penenang malah diberi obat dengan jumlah dosis yang besar. Seperti yang sering dilakukan pada Deirdre, sesekali Augusteen juga diperlakukan seperti demikian. Agaknya dokter finch tidak memperhitungkan bagaimana efek yang akan terjadi pada klien. Lagi-lagi masalah profesionalime terutama soal wawasan menjadi yang utama dalam kasus malpraktek yang dilaukan oleh dokter finch ini.
Hal gila yang paling tidak bisa diterima oleh akal sehat yang dilakukan oleh dokter finch ialah pada suatu pagi ia berteriak-teriak membangunkan seisi rumah untuk memberitahukan bahwa kotoran pagi sang dokter, ujung gulunganya muncul dari permukaan air kloset, yang menurut dr. Finch “keadaan melihat keatas, kotoran menunjuk ke surga, ke Tuhan!”hal ini berarti situasi keuangan dr. Finch yang selama ini morat-marit akan berubah. Dr. finch juga berkata bahwa kotoranya adalah komunikasi langsung dari Tuhan. Tanggapan atas hal ini adalah, seharusnya sebagai seorang psikiater,dokter Finch harusnya menghindari hal-hal yang berbau mistis dan di luar akal manusia. Hal ini menjadi penting karena tugas psikiater selalu berhubungan dengan orang-orang. Apabila semua hal yang dikeluhkan oleh klien dihubungkan dengan hal-hal mistis maka bukan kesembuhan yang akan didapat oleh klien, melainkan justru bertambah parahnya penyakit sang klien.
Kisah “ Running With Scissors” ini membuat kita bercermin pada diri sendiri bahwa untuk menjadi seorang Psikiater atau psikolog bukan merupakan pekerjaan yang mudah, karena menuntut profesionalisme yang tinggi serta butuh ketaatan dan pengorbanan untuk mematuhi batas-batas atau kode etik yang mengatur segala tindak-tanduk kita sebagai seorang calon psikolog.
Secara keseluruhan film ini mengupas tuntas tentang bagaimana sebuah pikiran yang positif dapat merubah segala-galanya dalam hidup ini. Namun pada awalanya memang kita dituntun untuk mengetahui sebuah rahasia besar dalam kehidupan ini. Rahasia besar itu adalah“The Law Of Attraction” yang dalam bahasa indonesianya diartikan sebagai hukum ketertarikan/gaya tarik/daya tarik. Menurut hukum tersebut Semua yang terjadi dalam kehidupan kita secara disadari maupun tidak adalah kita sendiri yang menariknya kedalam kehidupan pribadi kita. Semuanya akan ditarik menurut kekuatan imaginasi yang ada dalam pikiran yang kita punyai , apapun itu baik positif maupun negative, tidak perduli seberapa besar atau seberapa kecilkah hal tersebut.
Tiga kata yang simple untuk memahami The Law Of Attraction adalah Thought Become Things ( Pikiran Menjadi Kenyataan ). Jadi apapun yang kita pikirkan nisacaya akan menjadi sebuah kenyataan. Apabila kita mempercayai suatu kejadian buruk akan menimpa kita maka hal itulah yang yang kemudian ditarik oleh diri kita dan yang terjadi adalah kejadian yang buruk benar-benar menimpa kita. begitu pula sebaliknya. Apabilakita berimanjinasi tentang kesuksesandan selalu memikirkan bahwa hal itu akan terjadi pada diri kita, maka kesuksesan akan benar-benar menghampiri diri kita.
Jika kita mau mengurai lebih dalam lagi, maka akan tercipta sebuah kesimpulan bahwa kunci dari “The Law Of Attraction” adalah pikiran yang selalu positif. Dengan pikiran yang positif maka hal-hal yang akan ditarik dalam diri kita juga akan positif. Kesuksesan, kesehatan, kekayan adalah sebagian kecil contoh dari keberhasilan dalam menarik sesuatu hal yang positif dalam hidup kita. Apabila dihubungkan dengan ilmu psikologi maka konsep ini tidak akan berbeda dengan konsep psikologi positif yang selama ini ada. Bahkan dalam dalam salah satu terapi jugadigunakan konsep psikologi positif ini, terapi tersebut adalah terapi kognitif yang pada intinya mengajak klien untuk melawan ambisi-ambisi maupun pikiran yang negative dengan pikiran yang positif.
Dalam film ini juga diungkap tentang bagaimana cara menggunakan “The Law Of Attraction”. Ada tiga tahap dalam menggunakan The Law of Attraction ini. Tahap Pertama adalah kita harus “meminta apa yang kita inginkan”. Tanpa meminta niscaya kita tidak akan mendapat apa yang kita inginkan. Tahap kedua adalah “menjawab” bagian ini bukanlah tugas kita. Bagian ini merupakan tugas alam semesta ( Zat yang Maha Tinggi ) dan biarkanlah alam semesta mengaturnya untuk kita. Kita tidak perlu tahu bagaimana alam semesta memenuhi keingina kita serahkanlah semuanya apada alam semesta dan biarkan alam semesta mengatur diri-Nya untuk memenuhi keinginanmu. Tahap yang ketiga adalah “menerima”. Menerima disini berarti berusaha selaras dengan apa yang kita minta. Apabila kita sudah selaras dengannya maka bukanlah suatu yang musatahil keinginan / permintaan kita akan terpenuhi. Namu apabila kita merasa putus asa karena keinginan kit atak kunjung terpenuhi, maka sebenarnya kita tidak lagi selaras dengan keinginan kita tersebut dan akhirnya keinginan kita benar-benar tak akan terpenuhi.
Bagian-bagian selanjutnya dalam film ini, merupakan penegasan dan jugapenjabaran secara lebih konkret bagaimana The Law Of Secret ini bekerja untuk mendapatkan kekayaan seperti obsesi kebanyakan orang, menyembuhkan orang yang telah divonis tidak bisa sembuh dari penyakitnya, hingga untuk tujuan yang sangat besar, yakni membuat keselarasan hidup antara manusia dengan alam semesta.
Pada bagian akhir film ini dijelaskan bahwa, kiat aharus menghilangkan pikiran-pikiran picik tentang habisanya seluruh “katalog-katalog” di alam semesta apabila semua orang mengetahui “Rahasia Ini”. Semua orang tidak akan mempunyai keinginan yang sama selain itu alam semesta ini menyediakan “katalog-katalog” yang tak akan pernah habis seberapa banyakpun dipergunakan. Stelah itu disebutkan pula bahwa untuk meraih semuanya dalam “The Secret” kita perlu membuat suasana hati selalu gembira, karena dengan hati gembira pikiran-pikiran positif akan lebih mudah muncul, dan akhirnya menarik segala sesuatu yang bersifat positif dan menguntungkan mendatangi kita. The last word – bersenang senanglah dan lakukan hal apa yang ingin anda lakukan-
Film K-Pax bercerita tentang seorang penderita gangguan jiwa akut ( delusional ) yangpercaya bahwa dirinya adalah makhluk asing dari planet yang bernama K-pax. Sang tokoh utama ( Prot ) yang menderita gangguan jiwa selalu memakai kacamata hitam. Cerita dimulai ketika Prot “ secara tiba-tiba “ muncul di sebuah stasiun kereta api bersamaan dengan sebuah penjambretan. Prot lalu dituduh sebagai penjambret, namun ada pengemis yang membela prot bahwa ia bukan pelakunya. Prot lalu ditanya asal dan identitasnya, dari sisni mulailah Prot bercerita bahwa dirinya adalah penduduk planet asiing bernama K-pax yang sedang menjalani perjalanan antar galaxy.
Kemudian Prot dibawa kesebuah rumah sakit jiwa,setelah tiga minggu berselang Prot prot dirujuk ke Institute Psychiatric Of Manhattan( IPoM ) dimana unutk selanjutnya ia akan dirawat. Di IPoM Prot bertemu dengan dokter Mark Powell yang akan merawatnya. Ketika pertama kali bertemu dengan Prot dokter Mark amat takjub karena tak ada orang gila sebelumnya yang mampu memberi gambaran secara sangat jelas tentang daerah yang menjadi khyalannya. Bahkan dokter Mark sempat berpikir bahwa Prot memang benar-benar dari planet K-Pax apalagi secara pemeriksaan fisiologis, Otaknya tidak mengalami cidera bahkan farmako therapy dengan Thorazine tidak memberikan respon apa-apa pada Prot.
Secara mengejutkan Prot juga membawa perubahan yang positif terhadap pasien-pasien lain yang dirawat di IPoM tersebut. Karena ragu tentang asal-usul Prot maka dokter Mark membawa Prot pada ahli-ahli astronomi untuk membuktikan teori-teori Prot tentang Planet K-Pax. Lagi-lagi Prot membuat kejutan kali ini ia berhasil membuat takjub para Professor Astronomi tentang teorinya, karena teorinya tesebut memang benar. Singkat cerita tiba-tiba dokter Mark bahwa ingat bahwa pada tanggal besok pada tanggal 27 juliProt akan kembali ke Planetnya K-Pax. Hal tersebut menjadi kunci setelah dokter Markhubungkan dengan pernyataan Prot bahwa 4 tahun, 9 bulan yang lalu ia baru datang kebumi. Dengan kata lain pada tanggal 27 juli 5 tahun yang lalu Prot mengalami suatu peristiwa traumatic yang mengguncang hidupnya.
Berawal dari situlah dokter Mark mencoba mencari tahu siapa sebenarnya Prot. Dengan metode Hipnosis dokter mark mencoba mencari tahu bagimana keadaan lingkungan Prot dimana ia tinggal dulu. Setelah beberapa waktu akhirnya Identitas Prot yang sebenarnya dapat diketahui. Namun dokter Mark tidak bisa mencegah “ kepulangan Prot ke Planet K-Pax”. Prot akhirnya menderita Lumpuh total karena memaksakan membuka kaca matanya saat sedang melihat sinar matahari. The end
ANALISIS KASUS :
a.Symptom-simptom yang muncul : - adanya waham yakni merasa bahwa dirinya
Berasal dari planet lain.
- gangguan kemampuan hubungan interpersonal
- hidup dalam dunia fantasi dan delusi.
- bertingkah laku aneh dan diluar kebiasaan.
b.Symptom-simptom muncul karena : -adanya kejadian yang membuatnya trauma
dan atau depresi berat yang ia alami.
-asosiasi yang salah dan cenderung diartikan tidak
Menyenangkan. ( proses reproduksi ) hal ini berkaitan dengan truma masa lalunya.
Film ini berkisah tentang seorang yang mempunyai kepribadian obsesif-compulsif. Cerita dalam film ini dimulai ketika Howard sebagai tokoh utama (diperankan oleh Leonardo dicaprio) berambisi untuk menciptakan sebuah film dengan tema peperangan dengan spesifikasi perang di angkasa dengan memggunakan pesawat. Howard merupakan orang yang sangat teliti dan segalanya harus perfect dimatanya. Bertahun-tahun film yang dibuatnya tak kunjung selesai. Bahkan perusahaan minyak yang ia punyai hampir bangkrut karena keuangannya untuk membiayai filmnya. Namun karena kegigihanya film produksinya mendapat sambutan yang luar biasa dan sukses dipasaran.
Merasa kurang puas dengan keberhasilannya, Howard mencoba bisnis baru yakni pembuatan pesawat terbang sekaligus perusahaan penerbangan. Melalui perjuangan yang sangat berat, howard juga sukes dalam bisnis itu. Namun satu yang masalah adalah ketika Howard berobsesi membuat pesawat super cepat dan pesawat super besar. Ketika dalam masa pengerjaan pesawat super besar ( yang kemudian dikenal dengan nama Hercules ), Howard mengalami kecelakaan pesawat ketika sedang mencoba -test drive- pesawat super cepatnya.
Kecelakaan yang Howard derita begitu parah, dan mengharuskannya istirahat beberapa bulan. Ketika sedang rehat itulah salah satu saingan Howard berbuat licik dengan menyogok komite penerbangan yang untuk membekukan ijin penerbangan perusahaan penerbangan milik Howard. Mengetahu hal tersebut Howard menjadi terganggu kesehatan jiwanya dan mengurung diri dalam ruangan bioskop selama beberapa bulan. Sidang putusan di pengadilan untuk memutuskan ijin penerbangan perusahaannya mengharuskan Howard untuk hadir. Howard kemudian bertekad untuk sembuh dan berusaha membuktikan balik bahwa ada suap antara komite penerbangan dengan rivalnya.
Howard juga ingin membuktikan bahwa pesawat superbesar yang ia buat benar-benar bisa terbang. Lewat adu argument yang alot dan menegangkan, Howard diberi kesempatan jika benar bisa menerbangkan pesawat raksasanya maka ia akan bebas dari segala tuntutan. Adegan yang sangat mengharukan dan menegangkan terlihat ketika Howard berhasil menerbangkan pesawat yang selama ini menjadi cemo’ohan orang karena dianggap mengada-ada. Kehormatan Howard pun akhirnya kembali, namun sayang gangguan kepribadian obsesif-compulsif yang ia derita masih juga ada.
ANALISIS KASUS
a.Simptom-simptom yang muncul : - Cenderung perfeksionis
- Terobsesi pada kebersihan ( terlihat saat Howard Hughes berulang kali mencuci tangannya, bahkan pada suatu adegan ia mencuci tanganya sampai berdarah )
- Sangat memperhatikan detail kecil, bahkan kadang-kadang yang tidak penting sekalipun.
- Mengalami kompulsi yakni ketika Howard mengucapkan “ show me all blue print” ia tidak dapat mengontrolnya dan terlihat sangat menyiksa dirinya.
- dll.
b.Simptom-simptom tersebut muncul karena : - Menginginkan sesuatu yang sempurna
tanpa cela sedikitpun.
-Hasil learning semasa kecil yang terus menerus dipelajari dan diyakini sebagai suatu kebenaran.
-Kekakuan berpikir, kurangnya konformitas.
-Ekspresi emosi yang tertahan, fiksasi atau agresi pada fase oral.
c.Kesimpulan : Howard menderita gangguan Kepribadian Obsesif-Kompulsif
tiada salahnya jika kita sedikit berbagi....
tiada berdosa jika kita memberi...
jangan bisanya hanya curhat di blog pribadi....
warm regards...
Danu Dwi Atmoko
Mahasiswa Psikologi UGM 2007..
member dari Grand Mafioso..
jangan sinis melihat blog ini
silahkan cari dan download sepuas hati anda....
semoga bermanfaat....
jikalau mau memakai segala yang ada ada dalam blog ini hendaknya jangan asal copy-paste tanpa menyebutkan sumber aslinya....
kalai tetap melanggar berarti anda bajingan !!!